Selasa, 05 April 2011

PEMETAAN BISNIS PROSES PSIKOTERAPI KE DALAM DESAIN AWAL SISTEM INFORMASI 1



Proses Terapi
Kasus 1: Subjek datang kepada terapis karena memiliki phobia terhadap ulat.

Rapport
·         Menanyakan hal yang bersifat umum.
·         Memecah kekakuan.
·         Membuat klien nyaman dengan terapis.
·         Menanyakan kabar klien.

Wawancara Awal
·         Menanyakan latar belakang klien dan riwayat hidup klien.
·         Menanykan penyebab awal phobia.
·         Masalah-masalah yang ditimbulkan akibat phobia.
·         Harapan subjek terhadap phobianya
Alat yang diperlukan:
·         Alat tulis
·         Recorder
·         Formasi tempat duduk yang nyaman
·         Suasana ruangan yang kondusif

Menentukan terapi yang tepat
Terapi Implosive : Pemunculan stimulus berkondisi secara berulang-ulang tanpa penguatan. Terapi ini disebut dengan terapi pembanjiran, yaitu dengan memberikan objek secara terus menerus dengan tujuan klien lelah meresponnya dan bisa mengurangi tingkan phobianya.

Kontrak
Memberikan informasi kepada klien mengenai proses terapi yang akan dijalani, menjelaskan mengenai apa yang dilakukan selama terapi, tujuan dari proses terapi, harapan, kapan,dimana, lamanya, keterbatasan dalam proses terapi, kemudian diberikan semacam formulir persetujuan dari klien untuk diterapi, formulir ini ditandatangani oleh terapis dan klien.
     
Alat yang diperlukan:
·         Surat kontrak
·         Alat tulis
·         Materai

Pelaksanaan terapi
Disebuah ruangan klien diberikan terus menerus objek yang membuat dia phobia. Pemberian objek phobia tidak dilakukan secara bertahap, melainkan diberikan secara terus menerus objek yang nyata, sampai klien merasa lelah untuk merespon ketakutannya.
            Alat yang diperlukan:
·         Ulat sesungguhnya.
·         Rekaman
·         Alat tulis
·         Kertas

Controling
Mengontrol terapi yang dilakukan, membiarkan klien untuk melakukan relaksasidan untuk menenangkan diri. Dan klien mampu mengontrol rasa takutnya dan dilihat kemampuan klien dalam mengontrol sampai pada tingkat phobia tertentu.

Evaluasi
Melakukan kroscek dan koreksi dari hasil wawancara awal dengan mencocokannya dengan hasil yang telah dicapai klien dalam proses terapi. Dalam hal ini dilakukan review kembali mengenai apa yang subjek harapkan dan apa yang telah subjek capai dalam terapi ini.
            Alat yang diperlukan:
·         Rekaman wawancara awal.
·         Rekaman proses terapi.



Controling post terapi
Hasil dari terapi:
·         Klien berhenti sebelum terapi usai
·         Klien mampu memegang ulat
·         Klien berani melihat secara dekat namun tidak berani memegang.
·         Klien berani melihat hany dari jarak jauh.
·         Klien masih tetap phobia terhadap ulat.
Alat yang digunakan
·         Rekaman proses dan hasil terapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar